Part 1 - Day 1, Bangkok
Liburan singkat 3D2N kali ini, saya dan suami mengunjungi masih di kawasan Asia Tenggara, yaitu di ibukota Thailand, dan menyusuri kota kecil Hua Hin dan Cha Am. Tiket Air Asia sudah di tangan, waktunya kami merencanakan traveling berdua saja dengan suami. Hotel sudah kami pesan, Simcard telpon sudah kami pesan via Klook, dan tinggal ambil di counter Klook di bandara DMK. Penerbangan kami dengan Air Asia pagi hari, pukul 7, anak-anak harus dirumah dulu karena sekolah. Singkat cerita, perjalanan kami tempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Karena pesawat kami LCC (Low Cost Carrier), maka bandara yang dituju adalah DMK (Don Mueang Airport). Sesampainya di DMK, waktu menunjukkan pukul 11.00, selepas kami selesai dengan urusan imigrasi, mulailah kami berkelana di negara yang terkenal dengan sebutan negara Gajah Putih itu.
 |
Sawasdee khap at Thailand. Don Mueang Airport |
Siang hari, kami langsung menuju ke kawasan Grand Palace naik taksi, karena ini yang paling mudah dan termasuk cukup murah. Dengan perut kelaparan, kami mencoba mencari makanan halal di kawasan itu. Karena baru pertama kali, jadi kami nyasar juga, dan nihil mendapatkan makanan halal. Sesampainya di Grand Palace, kami beretemu dengan penduduk lokal yang memberitahu kepada kami, bahwa Grand Palace sedang ditutup untuk orang Non Thailand. Jadilah kami menyusuri daerah belakang Grand Palace, sambil menikmati jalan kaki di kawasan yang ramai oleh wisatawan.
Karena kecewa tempat tersebut sedang ditutup untuk umum, maka kami melangkahkan kaki menuju Siam Square. Kebetulan disana ada bazaar makanan, dan salah satu stand nya menjual makanan halal seafood. Akhirnya kami makan juga, kami pilih menu seafood tom yum dan nasi goreng nanas. Rasanya ala Thai cuisine, pedas tapi tidak sepedas sambel Indonesia, nasi goreng Indonesia tetep juara. Harganya ga terlalu mahal untuk sekelas Siam Square, karena dia ada di bazaar di lantai bawah, diluar Siam Square.
 |
Ketemu Halal food di Siam Square bazaar |
Perut sudah terisi, waktunya kami mengunjungi
Madame Tussaud. Tiket tersebut telah kami melalui
Klook, dan tebak, harga yang kami dapatkan setengahnya dari harga kalau pengunjung beli langsung
on the spot. Ada wisatawan meminta informasi di Madame Tussaud, dan mereka kecewa dengan harga yang dijual cukup tinggi, akhirnya mereka mengurungkan niatnya untuk mengunjungi tempat tersebut. Sayang kan..
Siam Square ini terdapat di tengah kota Bangkok, konon kata teman saya orang Thai, bahwa mall ini termasuk mall yang high-end, jadi kalau kesini numpang lewat aja, karena barang-barang yang dijual harganya mahal banget.
Karena ini pengalaman pertama masuk di Madame Tussaud, saya lumayan senang karena disambut oleh patung lilin yang tampak sangat menyerupai tokoh sebenarnya. Di pintu masuk, kami disambut oleh beberapa tokoh dari segala penjuru dunia. Namun perhatian saya tertuju tentu saja pada Presiden pertama RI, Bapak Soekarno. Langsung deh saya sungkem salam hormat kepada beliau. Kalau kalian mengunjungi tempat ini, harus kalian kosongin semua data di dalam memory handphone anda, karena setiap tokoh pasti kalian pengen foto sama mereka. Tokoh tokoh lain yang saya bisa ingat ada Ratu Elizabeth, Obama, Oprah Winfrey, Einstein, Anggun c. Sasmi, Tiger Woods, Serena William, Ariana Grande, Will Smith, Jackie Chan, dst...
 |
Sungkem sama Presiden Soekarno |
Waktu sudah sore, kami berencana check in di hotel dengan melanjutkan perjalanan kami ke hotel menaiki taksi. Sebelumnya, kami coba untuk pesan grabcar, namun kendala bahasa tidak memungkinkan untuk kami berbicara di telepon dengan driver, ketika kami menjelaskan posisi kami dimana, jadilah order kami di cancel, padahal kami sempat meminta tolong mbak mbak disana untuk berbicara tentang posisi kita saat itu. Orang-orang disana tidak semuanya bisa berbahasa Inggris, jadi memang lebih baik naik taksi dengan bekal GPS di HP. Sebelum kami coba naik Grab, entah kenapa setiap taksi yang kami hendak naiki, selalu pukul rata harga 200 Baht menuju hotel kami di daerah Sathorn. Saya engga paham juga ya seberapa jauh kah hotel saya dari Siam Square. Kami menolak setiap taksi yang bilang mereka ga mau pake argometer. Akhirnya setelah 3 - 4 taksi yang ga mau pake argometer, akhirnya kami pasrah dengan naik taksi yang kalaupun memang ga mau pakai argo, ga masalah deh, yang penting kami bisa segera istirahatdi hotel. Mungkin ketika kami pasrah, bapak taksi ini mau pakai argometer.. Saya dan suami lihat-lihatan saja, dan bersyukur.
Sesampainya di hotel, saya memang sempat melihat di Google street, seperti apakah hotel yang akan kami tempati ini. Ketiak melihat pertama kali, saya langsung jatuh cinta sama hotel ini, karena homy, nyaman, bersih, baru dan indah. Nama hotel itu adalah T2 Residence Sathorn.
 |
Lobi hotel |
 |
Lobi - waiting room |
 |
Small pool |
 |
Taman mini di dalam kamar |
 |
Hotelnya bersih, baru dan modern |
 |
tea coffee servings |
 |
Paling suka dgn feature ini di kamar |
 |
si abang lelah hehe |
Setelah kami beristirahat di hotel, pukul 7 malam kami berkelana ke Asiatique River Front. Jaraknya sekitar 5 km dari tempat kami menginap. Transportasi andalan kami tetap jalan kakai dan taksi (kalau sudah cape jalan). Sebenarnay Asiatique itu lebih ke pasar malam dan ada wahana seperti London Eye, tapi kecil, dan di depannya itu ada sungai. Jadi pas banget kalau mau jalan-jalan malam disana. Dan kami menemukan makanan halal lagi disini, ada juga makanan yang aneh-aneh dijual disini, seperti kepala buaya (kasian bgt liatnya), btw ini ilegal ga sih? Kami coba makanan seafood nya saja, dan minuman jus segar dengan buah semangka sebagai wadahnya. Unik dan enak. Harganya pun jug tidak terlalu mahal.
Segitu dulu cerita jalan-jalan kami di hari pertama. Sampai ketemu di ulasan kami di hari kedua. Masih di Thailand.
Comments